Sejak pandemi corona COVID-19 melanda dan nyaris melumpuhkan semua negara dan kegiatan sosial serta aktivitas ekonominya, tidak terkecuali Indonesia. Saat ini negara kita sedang memberlakukan peringatan dan pelarangan untuk keluar, bekerja maupun bersekolah. Sehingga memunculkan banyak istilah seperti work from home atau belajar dari rumah.
Tentunya bagi siswa, peraturan ini akan mengganggu proses belajar mereka. Tetapi pemerintah Indonesia telah mengeluarkan pengumuman peniadaan ujian nasional untuk tetap meminta masyarakat tetap berada dirumah dan memutus serta memperpendek rantai penyebaran corona. Meskipun begitu, siswa juga harus tetap belajar walau melalui cara online. Para guru dan dosen dituntut menjadi kreatif untuk tetap meraih dan mengajar siswa- siswa mereka.
Kelas maya adalah lingkungan pembelajaran digital yang memungkinkan guru dan siswa terhubung secara online. Kelas maya adalah kelas yang menggunakan video, papan tulis online, dan berbagi layar untuk memungkinkan pengajar mengadakan kegiatan pembelajaran secara langsung dan menciptakan ruang diskusi dengan siswa dalam suasana yang interaktif.
Pembelajaran dengan memanfaatkan kelas maya (cyber class) merupakan pembelajaran yang dilaksanakan kapan saja dan dimana saja. Pembelajaran dalam kelas maya bukanlah menggantikan pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan bersama guru di kelas, tetapi dengan memanfaatkan kelas maya akan mendapatkan tambahan materi yang akan melengkapi pembelajaran konvensional.
1. E-learning
Untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran, teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan pembelajaran, meningkatkan pemerataan dalam kecepatan belajar. Ada enam potensi pokok dari pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka revolusi pembelajaran.
a. Konektivitas - akses terhadap beraneka ragam informasi ‘tersedia’ dalam skala global, berkat bantuan mesin pencari seperti Google atau Bing.
b. Fleksibilitas - belajar dapat dilaksanakan di mana saja dan kapan saja, sehingga memiliki kebebasan dalam menentukan waktu yang tepat kapan harus belajar dan tempat untuk belajar, selama dapat mengakses internet.
c. Interaksi - evaluasi belajar dapat dilaksanakan seketika dan mandiri karena menggunakan perangkat IT
d. Kolaborasi - penggunaan perangkat diskusi dapat mendukung pembelajaran kolaborasi di luar ruang kelas
e. Peluang pengembangan - konten digital dapat terus-menerus dikembangkan sehingga dapat memperkaya materi pembelajaran
f. Motivasi - multimedia dapat membuat pembelajaran lebih menarik. Dengan bantuan berbagai media, siswa akan mendapatkan ilustrasi/gambaran yang lebih nyata dan menarik.
Lingkungan belajar yang mewadahi peran teknologi informasi untuk mendukung proses pembelajaran inilah yang disebut dengan e-learning. Derek Stockley (2003) mendefinisikan e-learning sebagai penyampaian program pembelajaran, pelatihan, atau pendidikan dengan menggunakan sarana elektronik.
2. Model e-learning
E-learning dapat diselenggarakan dengan berbagai model (Rashty,1999).
Model Adjunct Dalam model ini e-learning digunakan untuk menunjang sistem pembelajaran tatap muka di kelas. Model ini dapat dikatakan sebagai model tradisional plus karena keberadaan e-learning hanya sebagai pengayaan atau tambahan saja.
Model Mixed/Blended: Model ini menempatkan e-learning menjadi bagian tidak terpisahkan dari pembelajaran. Misalnya pembelajaran teori dilaksanakan secara daring, sedangkan pembelajaran praktik dilaksanakan secara tatap muka.
Model Daring Penuh/Fully Online: Dalam model ini e-learning digunakan untuk seluruh proses pembelajaran mulai dari penyampaian bahan belajar, interaksi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Berikut adalah komponen pendukung pelaksanaan pembelajaranan menggunakan E-Learning, yaitu:
1) Perangkat keras (hardware): komputer, laptop, hp android
2) Perangkat lunak (software): Learning Management System (LMS), Learning Content Management System (LCMS), Social Learning Network (SLN).
3) Infrastruktur: Jaringan intranet maupun internet.
4) Konten pembelajaran.
5) Strategi interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran.
Dalam rangka membedakannya dengan kelas konvensional, sebuah kelas dalam lingkungan belajar berbasis TIK dikenal pula dengan istilah kelas maya (cyber class). Dalam kelas maya, e-learning dimanfaatkan sebagai upaya untuk melengkapi pembelajaran dalam rangka memper-kaya materi yang diajarkan
Dalam rangka mendukung kelas maya dimanfaatkanlah berbagai perangkat lunak/aplikasi/sistem yang pada umumnya berbasis web. Secara umum dikenal dua jenis aplikasi yaitu:
Learning Management System (LMS): Adalah sebuah aplikasi yang berfungsi mengadministrasikan secara otomatis berbagai kegiatan pembelajaran. Guru dapat menggunakan aplikasi ini untuk berbagi sumber belajar, berinteraksi, dan berdiskusi dengan siswa, menyampaikan pengumuman, memberi tugas maupun ujian, serta memberikan penilaian, sedangkan siswa dapat membaca materi belajar, menjawab pertanyaan, berdiskusi, serta mengirimkan tugas dan menjawab soal-soal ujian. Contoh dari LMS antara lain; Moodle, Dokeos, aTutor.
Social Learning Network/s (SLN/SLNs) Merupakan laman yang secara khusus dirancang untuk pembelajaran melalui jejaring sosial (social network) . Social Network adalah sebuah aplikasi atau laman yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi satu sama lain dengan cara saling bertukar informasi, komentar, pesan, gambar, maupun audio-video. Contoh dari SLN adalah: Google Classroom, Edmodo, Microsoft Team
Biasanya LMS dibangun sendiri di setiap lembaga dan lingkupnya terbatas, namun untuk SLN biasanya sudah ada yang menyediakan dan jangkauannya global seperti google classroom.
Google Classroom (Ruang Kelas Google) adalah suatu serambi aplikasi pembelajaran campuran secara online yang dapat digunakan secara gratis. Pendidik bisa membuat kelas mereka sendiri dan membagikan kode kelas tersebut atau mengundang para siswanya. Google Classroom ini diperuntukkan untuk membantu semua ruang lingkup pendidikan yang membantu siswa untuk menemukan atau mengatasi kesulitan pembelajaran, membagikan pelajaran dan membuat tugas tanpa harus hadir ke kelas.
Tujuan utama Google Classroom adalah untuk merampingkan proses berbagi file antara guru dan siswa Google Classroom menggabungkan Google Drive untuk pembuatan dan distribusi penugasan, Google Docs, Sheets, Slides untuk penulisan, Gmail untuk komunikasi, dan Google Calendar untuk penjadwalan. Siswa dapat diundang untuk bergabung dengan kelas melalui kode pribadi, atau secara otomatis diimpor dari domain sekolah.
Setiap kelas membuat folder terpisah di Drive masing-masing pengguna, dimana siswa dapat mengirimkan pekerjaan untuk dinilai oleh guru. Aplikasi ini tersedia bagi pengguna seluler perangkat iOS dan Android yang memungkinkan pengguna mengambil foto dan melampirkan penugasan, berbagi file dari aplikasi lain dan mengakses informasi secara offline. Guru dapat memantau kemajuan untuk setiap siswa, dan setelah dinilai, guru dapat kembali bekerja bersama dengan komentar.
Ada beberapa fungsi dan keunggulan yang bisa didapatkan dari Google Classroom dalam pemanfaatannya sebagai Learning Management System (LMS), yaitu :
Proses setting pembuatan kelas yang cepat dan nyaman
Proses pembuatan kelas pada Google Classroom sangat cepat dan nyaman jika. Interface Google Classroom lebih sederhana dan mudah untuk digunakan
Hemat dan efisiensi waktu
Peserta kelas atau siswa tidak lagi harus mendownload tugas yang diberikan guru. Semuanya dilakukan secara paperless (bebas kertas), sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk mendistribusikan dokumen fisik dan peserta didik dapat menyelesaikan tugas mereka dengan tepat secara online menyesuaikan dengan jadwal sehari-hari mereka.
Mampu meningkatkan kerjasama dan komunikasi
Salah satu manfaat paling penting dari menggunakan Google Classroom adalah kolaborasi online dimana peserta didik memiliki kesempatan untuk memberikan umpan balik kepada rekan-rekan mereka dalam forum diskusi kelas. Dengan demikian, jika mereka membutuhkan bantuan karena kesulitan memahami suatu tugas atau ingin mempelajari lebih lanjut tentang topik tertentu, mereka bisa mendapatkan masukan langsung disaat yang bersamaan dari teman sekelas virtual mereka.
Penyimpanan data yang terpusat
Hanya pada satu tempat yakni Google Classroom, semua pembelajaran berada dalam satu lokasi terpusat. Semua data dari materi, tugas, nilai, peringkat disimpan secara terpusat pada cloud google, sehingga kedua belah pihak tidak perlu khawatir mengenai dokumen atau penilaian yang hilangi.
Berbagi sumber daya yang efisien, praktis dan cepat
Fasilitator atau guru online dan pelatih memiliki kemampuan untuk berbagi informasi dan sumber daya online dengan peserta mereka secara langsung langsung.
Google Classroom mempunyai banyak kemudahan seperti Google Drive, Google Docs, Sheets and Slides, dan Gmail yang akan membantu lembaga pendidikan untuk lebih mudah. Berikut beberapa fitur- fitur yang sangat menunjang pembelajaran online ini :
Tugas (Assignments)
Setiap tugas yang diunduh akan disimpan dan dinilai pada rangkain aplikasi produktivitas Google yang telah memunkinkan kolaborasi online ini.
Penilaian (Grading)
Google Classroom mendukung banyak cara penilaian yang berbeda. Guru memiliki opsi untuk memantau kemajuan setiap siswa pada tugas di mana mereka dapat membuat komentar dan mengedit. Tugas yang diubah dapat dinilai oleh guru dan dikembalikan dengan komentar untuk memungkinkan siswa merevisi tugas dan dikembalikan. Setelah dinilai, tugas hanya dapat diedit oleh guru kecuali guru mengembalikan tugas.
Komunikasi yang lancar
Pengumuman dapat diposting oleh guru ke aliran kelas yang dapat dikomentari oleh siswa yang memungkinkan komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Siswa juga dapat memposting ke kelas tetapi tidak akan setinggi prioritas sebagai pengumuman oleh guru dan dapat dimoderasi.
Laporan Orisinalitas
Laporan orisinalitas memungkinkan pendidik dan siswa untuk melihat bagian dan bagian dari karya yang diajukan yang berisi kata-kata yang persis atau mirip dengan yang dari sumber lain.
Arsip pembelajaran
Ruang Kelas memungkinkan instruktur untuk mengarsipkan kursus pada akhir semester atau tahun. Ketika sebuah kursus diarsipkan, maka akan dihapus dari beranda dan ditempatkan di area Kelas Arsip untuk membantu para guru mengatur kelas mereka saat ini.
Aplikasi seluler
Aplikasi seluler Google Classroom tersedia untuk perangkat iOS dan Android. Aplikasi memungkinkan pengguna mengambil foto dan melampirkannya ke tugas mereka, berbagi file dari aplikasi lain, dan mendukung akses offline.
Keamanan Pribadi
Berbeda dengan layanan konsumen Google, Google Classroom, sebagai bagian dari G Suite for Education, tidak menampilkan iklan apa pun dalam antarmuka untuk siswa, dosen, dan guru, dan data pengguna tidak dipindai atau digunakan untuk tujuan periklanan.